Sebelum aku menikah, banyak hal yang memang harus dipersiapkan. Sebulan sebelum hari pernikahan itu tiba, aku berkali2 mondar mandir dari rumahku ke rumah calon istriku. Banyak hal yang harus dipersiapkan, banyak hal yang harus dibicarakan. Mulai dari persiapan gedung, materi acara, persiapan cetak undangan, catering dan lain2. Karena itu aku hampir tiap hari selalu ada di rumah calon istriku. Bahkan terkadang aku nginep di kamar kosong di lantai atas.
Siang itu di hari minggu, ketika semua ada di bawah, aku justru berada di kamar atas, berbaring seorang diri. Saat itulah tiba2 Mia adik istriku membuka pintu dan masuk ke dalam kamarku. Mia sangat cantik. Tidak begitu tinggi, tapi Mia memiliki body super bohay yang aduhai. Sangat sexy dan berkulit putih bersih. Saat masuk ke kamar, Mia mengenakan tank top dan celana pendek saja. Tentu saja aku kaget melihat penampilannya, apalagi Mia mengunci pintu dari dalam. Aku lalu duduk di tepi tempat tidur, ketika kemudian Mia duduk di sampingku.
“Mas, Aku mau ngomong sesuatu. Mungkin Mas udah bisa menebak arah pembicaraanku. Mungkin Mas sebenarnya udah tau isi hatiku terhadap mas.”
Glek, ga salah berarti selama ini aku melihat Mia sering melirik2 ke arahku. Ternyata bukan cuma aku yang GR. Ternyata dia sebenarnya suka ama aku. Mia lalu berkata lagi sambil meraba bahuku.
“Aku mencintai Mas sejak pandangan pertama. Aku ingin memiliki Mas, tapi itu tidak mungkin”. ”Mia, kau tau…” kataku, tapi Mia keburu memotong. “Aku tau Mas. Aku tau Mas lebih memilih mbak ku. Tapi mungkin cuma ini kesempatannya Mas. Aku akan memberikan semua untukmu, sekarang Mas… sekarang atau tidak sama sekali. Karena hari2 berikutnya, Mas sudah menjadi milik mbakku dan kesempatan itu tidak akan ada lagi”.
Nafasnya agak memburu. tatapan matanya nakal dan meminta. Ya ampun, dia menawarkan dirinya untuk ku. Demi cintanya! Seketika itu juga aku langsung berdiri dan berlari keluar. Aku lari turun tangga. Nafasku ngos2an. Aku terus berlari menjauhi kamar, menuju pintu depan. Di kepalaku cuma ada satu pikiran, aku harus secepatnya menuju mobilku yang aku parkir di depan rumah.
Siapa sangka ketika pintu kubuka, di teras telah berkumpul semua orang. Ada calon istriku, ada mertua ku, ada sepupu2, oma, opa, pokoknya semua ada di situ seperti menungguku. Ayah mertuaku seketika memelukku “Kamu luar biasa. Kamu baru saja dites oleh Mia adikmu, dan kau lulus nak. Kau tidak tergoda!! Kami bangga pada laki2 sepertimu”. Calon istriku menitikkan air mata penuh cinta. Semua memelukku.. Akhirnya aku dan calon istriku menikah dan kami hidup bahagia.
Rahasia dari cerita ini :
Jangan bilang siapa2 ya, tadi aku lari secepatnya menuju mobil sebenarnya bukan karena menghindari Mia, tapi karena kondomku ketinggalan di dalam mobil.
perlu dites..!! banyak yang g' lulus kalik ne.. siapa brani coba?